Pernah ada yg menulis: 15 tahun yang lalu.. orang tdk membayangkan bhw untuk air minum, kita harus membeli air minum dalam kemasan... Sekarang membeli air minum dalam kemasan sudah dianggap sebagai hal yang wajar.
Saat ini, mungkin belum ada yang membayangkan bahwa untuk bernafas, kita perlu membeli udara/oksigen dalam kemasan.. apakah kira2 beberapa tahun lagi membeli udara/oksigen dalam kemasan dianggap hal yang wajar???
Tulisan tersebut sebenarnya sangat menggelitik.. karena menunjukkan betapa hebat kerusakan alam yang terjadi saat ini. Juga menunjukkan betapa sumber daya dikelola bukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk lebih memanusiakan manusia, tapi semata2 hanya untuk mencapai keuntungan.
Kesadaran tentang kerusakan alam, dimentahkan oleh upaya yang sistematis guna sekedar mencapai keuntungan sebesar2nya.. bukan untuk bagaimana memakmurkan manusia, memanusiakan manusia...
Dalam bahasa keren.. itu disebut kapitalisme, yang saat ini sudah berkembang sangat canggih. Tapi dalam banyak hal, sering terjadi orang menyatakan anti kapitalis.. ternyata sama sekali tidak tahu apa itu sebenarnya kapitalis.. sehingga begitu kapitalis dibungkus sedikit saja oleh humanisme.. maka mereka menganggap itu adalah hal yang terbaik dan bukan kapitalis. Sebagai controh misalnya saat kelaparan melanda ethiopia.. banyak negara yang membantu negara tersebut, lalu muncullah anggapan bahwa negara2 donor tersebut adalah negara yang punya prinsip bernegara yang baik. Tapi apa ada yang bertanya lebih lanjut, sebenarnya kelaparan ethiopia itu terjadi karena apa? apa bukan karena eksploitasi yang berlebihan pada alam dan bangsa ethiopia, yang mengakibatkan akhirnya ethiopia mengalami kelaparan dahsyat?
Juga ada yang berpendapat di negara2 tertentu yang maju.. dikatakan masyarakatnya makmur karena cara mengurus negara sudah bagus, sedangkan negara berkembang tidak bisa maju karena tidak mau meniru cara negara maju dalam mengelola masyarakat dan negaranya. Adakah yang bertanya lebih lanjut.. bagaimana negara2 dibelahan dunia sana itu bisa lebih maju? apakah bukan karena telah sekian abad mengeksploitasi habis2an negara2 dunia berkembang, sehingga masyarakat dan negara dunia berkembang hanya ditinggali sumber daya yang sangat terbatas bahkan mungkin ada yang sudah habis, sedangkan semuanya sudahj diangkut ke negara sana? Dan itu masih berlangsung sampai saat ini...
Maka pertanyaan.. apakah beberapa tahun lagi untuk bernafas kita harus membeli udara/oksigen dalam kemasan? sebenarnya menguji kita.. apakah kita ini sebagai manusia sudah benar2 menjadi manusia? atau kita hanya beraktifitas jika ada untungnya untuk diri kita saja? atau dalam bahasa keren, kita hanya bertujuan mencari keuntungan sebesar2nya.. bukan hidup didunia sebagai mahluk Tuhan yang berkewajiban untuk memberi manfaat pada alam semesta?
Maka marilah kita mengembalikan harmoni alam dari kerusakan yang ditimbulkan oleh mereka yang mengaku sebagai manusia. Jika kita tidak ingin anak keturunan kita membeli udara/oksigen dalam kemasan untuk bernafas.. marilah kita baik sendiri2 ataupun secara terorganisir menanam pohon2 dimana kita melihat suatu tempat yang memang memungkinkan untuk ditanami.. saya pikir jika banyak dari kita yang melakukan penghijauan.. mungkin sedikit banyak kita tidak khawatir bahwa anak cucu kita besok, jika beraktifitas selalu menjinjing oksigen dalam kemasan yang merupakan produk dari sebuah upaya yang hanya sekedar mencari keuntungan sebesar2nya.. bukan memanusiakan manusia, apalagi memenuhi kebutuhan manusia.
Atau kita enggan melakukan itu, karena kita berpikir, langkah melakukan gerakan penghijauan bumi, sebagai kegiatan yang tidak ada untungnya bagi kita??? Karena mungkin pemikiran seperti itu sudah dianggap sebagai pemikiran yang wajar/umum??? sehingga berpikir dan bertindak untuk melakukan penghijauan bumi adalah pemikiran yang tidak wajar/nyeleneh???
Saat ini, mungkin belum ada yang membayangkan bahwa untuk bernafas, kita perlu membeli udara/oksigen dalam kemasan.. apakah kira2 beberapa tahun lagi membeli udara/oksigen dalam kemasan dianggap hal yang wajar???
Tulisan tersebut sebenarnya sangat menggelitik.. karena menunjukkan betapa hebat kerusakan alam yang terjadi saat ini. Juga menunjukkan betapa sumber daya dikelola bukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk lebih memanusiakan manusia, tapi semata2 hanya untuk mencapai keuntungan.
Kesadaran tentang kerusakan alam, dimentahkan oleh upaya yang sistematis guna sekedar mencapai keuntungan sebesar2nya.. bukan untuk bagaimana memakmurkan manusia, memanusiakan manusia...
Dalam bahasa keren.. itu disebut kapitalisme, yang saat ini sudah berkembang sangat canggih. Tapi dalam banyak hal, sering terjadi orang menyatakan anti kapitalis.. ternyata sama sekali tidak tahu apa itu sebenarnya kapitalis.. sehingga begitu kapitalis dibungkus sedikit saja oleh humanisme.. maka mereka menganggap itu adalah hal yang terbaik dan bukan kapitalis. Sebagai controh misalnya saat kelaparan melanda ethiopia.. banyak negara yang membantu negara tersebut, lalu muncullah anggapan bahwa negara2 donor tersebut adalah negara yang punya prinsip bernegara yang baik. Tapi apa ada yang bertanya lebih lanjut, sebenarnya kelaparan ethiopia itu terjadi karena apa? apa bukan karena eksploitasi yang berlebihan pada alam dan bangsa ethiopia, yang mengakibatkan akhirnya ethiopia mengalami kelaparan dahsyat?
Juga ada yang berpendapat di negara2 tertentu yang maju.. dikatakan masyarakatnya makmur karena cara mengurus negara sudah bagus, sedangkan negara berkembang tidak bisa maju karena tidak mau meniru cara negara maju dalam mengelola masyarakat dan negaranya. Adakah yang bertanya lebih lanjut.. bagaimana negara2 dibelahan dunia sana itu bisa lebih maju? apakah bukan karena telah sekian abad mengeksploitasi habis2an negara2 dunia berkembang, sehingga masyarakat dan negara dunia berkembang hanya ditinggali sumber daya yang sangat terbatas bahkan mungkin ada yang sudah habis, sedangkan semuanya sudahj diangkut ke negara sana? Dan itu masih berlangsung sampai saat ini...
Maka pertanyaan.. apakah beberapa tahun lagi untuk bernafas kita harus membeli udara/oksigen dalam kemasan? sebenarnya menguji kita.. apakah kita ini sebagai manusia sudah benar2 menjadi manusia? atau kita hanya beraktifitas jika ada untungnya untuk diri kita saja? atau dalam bahasa keren, kita hanya bertujuan mencari keuntungan sebesar2nya.. bukan hidup didunia sebagai mahluk Tuhan yang berkewajiban untuk memberi manfaat pada alam semesta?
Maka marilah kita mengembalikan harmoni alam dari kerusakan yang ditimbulkan oleh mereka yang mengaku sebagai manusia. Jika kita tidak ingin anak keturunan kita membeli udara/oksigen dalam kemasan untuk bernafas.. marilah kita baik sendiri2 ataupun secara terorganisir menanam pohon2 dimana kita melihat suatu tempat yang memang memungkinkan untuk ditanami.. saya pikir jika banyak dari kita yang melakukan penghijauan.. mungkin sedikit banyak kita tidak khawatir bahwa anak cucu kita besok, jika beraktifitas selalu menjinjing oksigen dalam kemasan yang merupakan produk dari sebuah upaya yang hanya sekedar mencari keuntungan sebesar2nya.. bukan memanusiakan manusia, apalagi memenuhi kebutuhan manusia.
Atau kita enggan melakukan itu, karena kita berpikir, langkah melakukan gerakan penghijauan bumi, sebagai kegiatan yang tidak ada untungnya bagi kita??? Karena mungkin pemikiran seperti itu sudah dianggap sebagai pemikiran yang wajar/umum??? sehingga berpikir dan bertindak untuk melakukan penghijauan bumi adalah pemikiran yang tidak wajar/nyeleneh???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar